Apa COVID-19 (corona virus) Masih Bisa Berevolusi?

virus corona

Apakah Corona Virus Berevolusi?

Baru-baru ini dunia digemparkan dengan adanya penyakit dengan penyebaran tercepat yang disebabkan oleh virus yang disebut dengan corona virus. Penyakit ini bisa hidup dalam benda mati dalam waktu yang sangat lama dan dapat menular lewat saluran pernafasan, makanan dan saluran lainnya.  Penyakit yang mengerikan!
Penyebaran yang cukup cepat membuat negara tempat tinggal saya kewalahan menhadapi virus ini, masyarakat yang tertular virus ini meningkat dengan pesat setiap harinya. Oleh karena itu saya membagikan sebuah artikel informasi sains, yang membahas virus corona.

baca juga :

Massa Partikel Hantu 6 Juta Kali Lebih Kecil Dari Elektron
Hutan Amazon Terbakar, Pemicu Terbesar Rusaknya Paru-paru Bumi.
Massa Partikel Hantu 6 Juta Kali Lebih Kecil Dari Elektron

Apakah virus ini masih bisa berevolusi atau ada virus tipe baru? Dilansir dari jurnal JAMA pada hari kamis 27 februari. Empat provesional medis yang khusus meneliti penyakit COVID-19 sebutan dari penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona.

Para Pasien Kambuh Setelah Sembuh Dari COVID -19

Para pasien yang dirawat di rumah sakit medis Zhongman Universitas Wuhan di Cina. Dari hasil penelitian tersebut. para pasien diberi obat oseltamivir yang lebih dikenal dengan merek tamiflu obat antivirus. Data yang didapat, ternyata Seluruh pasien ternyata sembuh, hanya satu pasien yang dirawat di rumah sakit. Para pasien dinyatakan sembuh setelah dua hari dites oelh para ahli medis dan negatif COVID – 19.
Setelah itu, Para ahli medis tersebut menyuruh pasien yang sembuh untuk segera mengkarangtina diri selama 5 hari sampai dengan 14 hari. Setelah dites kembaloi dalam waktu 5 hari dan 13 hari ternyata para pasien kembali positif COVID – 19. Hal ini merupakan temuan yang mengejutkan, ternyata paiaen yang pulih dari COVID – 19 masih membawa firus corona.

Data temuan bahwa pasien yang sembuh dapat kembuh lagi berasal dari negara Jepang. Seorang yang sembuh dari COVID – 19 kambuh lagi untuk yang kedua kalinya. Dari pendapat para peneliti, kasus orang tersebut mungkin menangkap virus baru dari orang lain atau sistem antibodi tubuh orang tersebut tidak dapat melwan virus sepenuhnya. Ketika virus membelah kembali di dalam paru-paru gejala tersebut kembali terjadi.

Kekebalan Tubuh dalam Menghadapi Virus Corona.

Tubuh memiliki sistem imun yang akan merespon dan memberikan perlindungan tubuh dari virus, tetapi yang menjadi pertanyaan, berapa lama sistem imun tubuh bertahan. Sebagai contoh sistem imun melindungi tubuh dari virus corona, yang menyebabkan flu biasa dalam satu dua tahun. Ada kemungkinan virus corona baru bermutasi yang bergerak pada sebuah populasi. Virus tersebut menjadi sebuah versi yang tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.

Bagaimana cara mengahadapi Evolusi Virus Corona?

Ini adalah tantangan bagi ahli medis, dalam penelitian masa depan para ahli medis tidak hanya membuat sebuah vaksin antivirus terhadap virus corona. Tetapi juga harus bisa menghadapi virus versi baru jika hal itu terjadi. Sangat penting para ahli medis melakukan pemantauan jangka panjang terhadap pasien yang sembuh terhadap virus corna.

Scroll to Top